Ditemukan spesies baru dari burung hantu di sebuah pulau di Indonesia,
uniknya lagi kicauannya menyenandungkan "nyanyian" sesuai dengan nama
pulau tempat spesies ini ditemukan.
Burung hantu rinjani scops dengan nama latin Otus jolandae adalah nama spesies burung hantu yang baru ditemukan di Pulau Lombok, sebagaimana yang tertulis dalam jurnal Plus One terbaru. Kicauannya terdengar seperti "pok" dan sesekali mengeluarkan suara panjang "poook" juga.
Spesies burung hantu di Indonesia telah lama membingungkan peneliti karena mereka berbagi bulu yang serupa. Namun, dua anggota tim secara independen menemukan bahwa burung hantu di Lombok ternyata memiliki vokalisasi yang unik dan berbeda dari semua burung hantu yang pernah ditemukan di Indonesia.
"Ini sebuah kebetulan bahwa dua dari kita menemukan spesies baru dari burung ini di tempat yang berbeda namun di pulau yang sama. Ini memang sangat kebetulan, terutama mengingat kita tidak pernah mencatat sesuatu yang spesial mengenai burung hantu ini selama 100 tahun belakangan," ungkap George Sangster, pemimpin penelitian dari Swedish Museum of Natural History.
Para peneliti percaya bahwa penemuan ini adalah keunikan bagi Lombok. Dalam "nyanyian" burung hantu menyenandungkan suara unik dengan "pok". Penduduk setempat saat ini mengingat burung ini dengan sebutan "Burung Pok" sebagai onomatope yang menggambarkan kicauan yang dikeluarkan burung bermata besar ini.
Burung hantu rinjani scops dengan nama latin Otus jolandae adalah nama spesies burung hantu yang baru ditemukan di Pulau Lombok, sebagaimana yang tertulis dalam jurnal Plus One terbaru. Kicauannya terdengar seperti "pok" dan sesekali mengeluarkan suara panjang "poook" juga.
Spesies burung hantu di Indonesia telah lama membingungkan peneliti karena mereka berbagi bulu yang serupa. Namun, dua anggota tim secara independen menemukan bahwa burung hantu di Lombok ternyata memiliki vokalisasi yang unik dan berbeda dari semua burung hantu yang pernah ditemukan di Indonesia.
"Ini sebuah kebetulan bahwa dua dari kita menemukan spesies baru dari burung ini di tempat yang berbeda namun di pulau yang sama. Ini memang sangat kebetulan, terutama mengingat kita tidak pernah mencatat sesuatu yang spesial mengenai burung hantu ini selama 100 tahun belakangan," ungkap George Sangster, pemimpin penelitian dari Swedish Museum of Natural History.
Para peneliti percaya bahwa penemuan ini adalah keunikan bagi Lombok. Dalam "nyanyian" burung hantu menyenandungkan suara unik dengan "pok". Penduduk setempat saat ini mengingat burung ini dengan sebutan "Burung Pok" sebagai onomatope yang menggambarkan kicauan yang dikeluarkan burung bermata besar ini.